(WISATA KE) 1000 ISLANDS, JAKARTA-PART 2

Mumpung ada libur di hari jumat diawal tahun 2015, akhirnya saya dan keluarga memutuskan untuk jalan-jalan. Akhirnya kami memilih untuk ke pulau seribu. Karena bawa anak-anak, kami memilih untuk pergi ke Pulau Tidung, soalnya udah banyak agen tour dan sepertinya fasilitas sudah berkembang... Kalo perjalanan pribadi tentu saja saya bakal pilih pulau-pulau yang jauh...semakin jauh, semakin sepi pengunjung, semakin keren pantai dan bawah lautnya....hehe... 

Agenda liburan ini, pingin ngajak ke pantai bocil-bocil, dan ngajakin Oma buat snorkeling (aahaaaaa......). Sebenernya mau berangkat dari Marina, Ancol, tapi berhubung lebih mahal 2 kali lipat, memutuskan perjalanan ala backpacker, dari Muara Angke, dengan rame-rame naek kapal besar, yang isi penumpangnya bisa mencapai 100 orang atau bahkan lebih...kayak pengungsi gitu deh...duduk lesehan...heheee....

Diperjalanan ini, saya memakai agen tour. Pagi-pagi udah siap-siap berangkat, karena kapal bakal berangkat sekitar jam 7pagi (dan terlambat...hehe). Keuntungan pergi bareng keluarga, apalagi bawa bocil ialah anti laper. Sarapan pagi dengan lauk lengkap (nasi, ayam, sayur dalam tupperware) udah siap sedia... tinggal makan di dalam kapal, dan tentu aja bikin ngiler pengunjung yang lain. Saran saya, semakin cepat datang kelokasi semakin baik, karena cari parkir mobilnya ribet dan harus cepet cari posisi yang enak di dalam kapal, apalagi kalo musim liburan kayak gini. Sebaiknya di dalam kapal, pilih tempat yang banyak anginnya, biar enggak mual-muntah. Sewaktu berangkat banyak korban berjatuhan, gara-gara mual...hehee....


Kurang lebih 2,5 jam perjalanan menuju Tidung. Ketika sampai kita udah dijemput sama orang tour, dan dianter menuju homestay. Kalo bawaannya banyak bisa sewa becak, tapi kalo cuman sehari jangan bawa banyak-banyak lah, jarak dari pelabuhan ke homestay enggak jauh.




Homestay ini, sebenernya rumah warga. Jadi ketika musim liburan atau ada pengunjung, mereka menyewakan rumahnya. Homestay saya cukup luas, dan bersih. terdiri dari 3 kamar dan terdapat AC. Sebenernya enggak semua rumah warga, ada juga beberapa bangunan yang emang dibangun khusus sebagai penginapan.

Begitu sampai, langsung udah ada lauk-pauk di atas meja (nasi, sayur, lauk, buah dan minum). Paket tour ini termasuk penginapan, konsumsi, sepeda, dan guide, plus bonus BBQ ikan dan cumi nanti malam. Karena ini hari jumat, jalan-jalannya menunggu selesai Sholat Jumat dan makan siang tentunya ^^. 


Selesai makan siang, saya naek sepeda dan bocil naek becak menuju Pulau Tidung Besar. Kebetulan kami ambil paket snorkeling di sekitar bibir pantai, bukan ditengah laut dengan kapal, karena saat saya snorkeling, bocil maen air di bibir pantai di sebelah.

Parkir Sepeda
Snorkelingnya enggak terlalu lama, karena bawah lautnya menurut saya biasa.. mungkin karna hanya di bibir pantai. Selain itu, Oma lagi stress abis dari snorkeling...hahaaa.... 

snorkeling sama oma yang lagi deg-degan


Sehabis snorkeling, langsung gangguin bocil yang lagi maen di pantai sebelah, sambil istirahat makan otak-otak sama kepala muda. Karena musim liburan, rameee banget... Begitu udah mendingan, coba permainan Banana Boat...

ramenya Tidung




Masih ada tenaga, saya menuju jembatan cinta. Jembatan Cinta ini jembatan yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Di beberapa sisi jembatan, kita juga bisa liat langsung dan jelas pemandangan bawah laut, seperti terumbu karang. Nah, banyak pengunjung yang loncat dari atas jembatan yang paling tinggi langsung ke laut, katanya bagi yang loncat akan menemukan cinta sejatinya dengan cepat...ahahaaaaa....ada-ada ajaaah... Sembari menunggu dan menikmati sunset, saya berjalan di jembatan cinta menuju Pulau Tidung Kecil, dan jalannya ternyata cukup lumayan (sayangnya sepeda enggak boleh lewat jembatan ini...hiks)










suasana di senja


Setelah puas dan menyimpan sedikit tenaga untuk menggowes sepeda, saya segera menuju homestay. Sekitar jam 9 malam, kami berjalan di pinggir dermaga untuk makan ikan dan cumi bakar.


ikan dan cumi bakar

Esok paginya, kami pulang dengan jadwal kapal jam 8 pagi. Sebenernya, ini yang enggak terinformasikan dengan baik oleh agen tour nya. Karena kami ambil jumat-sabtu, katanya hari Sabtu enggak ada kapal yang balik ke Jakarta siang hari. Entahlah, dari awal kami tidak diinformasikan, jadwal yang diberikannya pun tidak detail...apa gara-gara murah ya..ahahaa...ini murah dibanding yang lain, Rp.370.000/org untuk kelompok 8 orang. Nah untungnya, saya nyimpen sms dari pihak sana yang menyatakan harga tersebut, karena waktu mau bayar, di kuitansi di tulis Rp380.000/orang...hehee...lumayan sepuluh ribu.

Biar liburannya maksimal, setelah Subuh, saya menuju kembali ke Tidung Besar... meliat sunrise yang ketutupan awan...ahahaaa.....

salah satu toko oleh-oleh
 Apapun itu...bagaimanapun kejadian selama perjalanan,, buat saya,, jalan-jalan selalu menyenangkan...

kapal pulang => depannya aja udah keisi banyak..hahaha

Cerita jalan2 lainnya :

(WISATA KE) JAKARTA PART 1

(WISATA KE) PAHAWANG ISLAND - LAMPUNG

 

(WISATA KE) AMBON, MALUKU

Perjalanan ini sebenernya saya lakukan disekitar bulan Agustus tahun 2014, cuman entah mengapa baru keingetan belum ditulis, hehee..... Perjalanan ke Ambon, lumayan cukup melelakan, karena harus bobo di pesawat, apalagi begitu mendarat bukan ke hotel, tapi langsung tancap gas buat jalan-jalan... kan udah nyampe Ambon...jadi bobonya ditunda dulu....

Sehari sebelum berangkat, udah cari rental mobil buat jalan-jalan. Tadinya sempet mikir mau naek angkot aja disana, atau sewa ojek, tapi karena cuman satu hari waktu dan jarang banged ke Ambon, akhirnya memilih pakai mobil aja, biar enggak usah cari angkot, atau takut jatuh karna ngantuk di motor (heheee....).

Begitu nyampe bandara, saya langsung berkeliling kota Ambon. Satu hari berkeliling kota Ambon. Pinginnya sih,, ke daerah laut...nyelam atau snorkeling (udah lama g main air..hiks...), tapi ya itu,, waktu yang terbatas dan besok ada kegiatan juga di Ambon, akhirnya dibatalkan....

Benteng Amsterdam

Tujuan pertama saya, ialah menuju Benteng Amsterdam. Yups, seperti namanya, benteng ini merupakan bangunan tua peninggalan jaman Belanda yang sudah berusia ratusan tahun. Benteng ini terletak disamping pantai Negeri Hila dan Negeri Kaitetu, dan menghadap ke Pulau Seram. Jadi ketika kita naek ke atas benteng, bakal terlihat pemandangan laut dari atas.




Lantai atas => menara pengintai
Pemandangan dari atas atap pengintai


Masjid Tua Wapaoe Kaitetu (Masjid Wapauwe)
 
Dari benteng, menuju ke bangunan cukup tua juga... Masjid Tua Wapaoe Kaitetu. Letaknya ditengah perkampungan warga gitu. Masjid ini tidak besar, dan berkesan tradisional. Sedikit cerita, ini masjid tertua di Maluku, umurnya katanya mencapai tujuh abad, dan sekarang masih berdiri kokoh...wuiiih...








Pantai Liang, Pantai Nestapa, Pasar Minggu-Lariyer, Pantai Hukurilla, Pantai Pintu Kota

Setelah wisata bangunan, saatnya melihat kecantikan pantai di Ambon. Saat menurun, menuju pantai Nestapa, kita akan melewati Pantai Liang. Seperti biasa, pantai di daerah timur memang cantik-cantik. 

 

Sesampainya di pantai Nestapa, langsung menuju ke tempat penjual rujak. Nah ini khasnya pantai nestapa, menikmati keindahan pantai sambil makan rujak dan kelapa muda (wajiiib!!!hehe). Kalo udah cemil-cemil gini, barulah kita turun ke bibir pantai. Walaupun panaaas....semangaaattt!!!!


rujaaaaak.....



Selanjutnya, menuju pantai Hukurilla. Pantai ini ternyata cukup jauh dari Pantai Nestapa...naik-turun-naik-turun dan belum sampe-sampe...fiuh. Katanya di Pantai ini, kita juga bisa menyelam. Sayangnya, saya enggak turun ke pantai itu, hanya foto dari atas dan dari samping...Yah, karna waktu jugaaa...




Turun kebawah lagi, dan akhirnya sampai juga ke Pantai Pintu Kota. Pantai ini cukup unik. Dinamakan pintu kota, karna di Pantai ini terdapat lubang besar yang berada di tebing karang, dan menghadang arus laut...jadi kayak gapura pintu gitu.... Harus hati-hati, karena hampir seluruh bibir pantainya, batu karang gitu...gokil... Nah disini, istirahat sebentar, sambil menikmati pisang goreng yang dicocol sambel dan gorengan sukun. Menggiurkan!!!


Pusat Kota Ambon

Setelah melihat dan menikmati sejenak pantai di Ambon, saatnya menuju pusat kota Ambon. Karna sudah siang, langsung sholat di masjid agung Ambon (sayangnya lupa ambil fotonya...he), dan makan ikan bakar.


Selanjutnya menuju, salah satu Landmark kota Ambon... melihat patung pahlawan kita, Khristina Martha Tiahahu. Dari sini, kita juga bisa liat pemandangan Ambon dari atas. 



Selain itu, juga terdapat patung Pattimura di lapangan merdeka...yeaah,, pahlawan uang kita... Di lapangan yang bersebrangan dengan Balai Kota ini, banyak juga terlihat warga dengan aktivitasnya, ada yang berolah raga, ada juga yang sedang rekreasi keluarga. 




Dan menutup perjalanan, saya menuju ke Gong Perdamaian Dunia. Gong ini merupakan gong perdamaian dunia ke-39, dan sebagai peringatan tragedi kerusuhan sosial bermotif SARA yang telah terjadi di Ambon, Maluku. Ayo, tetap jaga perdamaian!! 



Dari sini, kita ketoko oleh-oleh khas Ambon, yang letaknya enggak jauh dari Gong. Beli beberapa lusin minyak putih kecil asli Ambon (a.k.a Pulau Buru, Maluku) buat dibagi-bagiin. Malamnya, hehe... makan ikan bakar lagi di warung yang berbeda.. Selagi masih di Ambon, banyakin makan ikan segaarrr.....


Pulau Aru, Maluku

Di tahun 2015, saya berkesempatan kembali menuju Maluku, namun tujuannya bukan Ambon, melainkan Pulau Aru. Untuk menuju pulau ini, saya memang harus transit di Ambon, dan berganti pesawat kecil menuju Pulau Aru. Pesawat ini berangkat hanya satu kali dalam sehari dan tergantung cuaca juga, kalo cuaca jelek, ya terpaksa enggak berangkat. Menariknya lagi, dari pengalaman saya, berasa naek angkot, hehe...barangnya enggak ditaruh bagasi atas (karna kapasitasnya yang kecil), bisa ditaruh bawah, diantara dua penumpang, atau dipangku, jika sebelahnya kosong, koper bisa ditaruh di kursi sebelah...^^ Tapi, perjalanan amaaan....

Karna cuaca yang sering hujan, akhirnya saya hanya bisa ke salah satu Pantai terdekat, dan tentu saja melihat cinderamata berupa mutiara. Belinya di toko dalam rumah gitu. Katanya mutiara disini lebih bagus dari yang di lombok, lebih asli warnanya.. entahlah, itu bisa-bisanya penjual aja...hehe....


detik-detik menjelang hujaaan....