(WISATA KE) BUNAKEN - MANADO (PART I)

Perjalanan ini hampir setahun yang lalu saya lakukan. Perjalanan ini benar-benar singkat, sendiri, dan agak sedikit nekat, hehee.... Seperti biasa setelah menjalankan tugas kantor, selanjutnya menghabiskan waktu untuk mengeplorasi indahnya Indonesia. Namun, kali ini gara-gara waktu pekerjaan yang jauh melebihi bayangan dan tiket pulang yang udah terlanjur kebeli...waktu tersisa buat jalan-jalan hanya setengah hari aja. Yupps, setengah hari di Manado....meluncur ke Bunaken,,

Sebenarnya, ada 2 cara menuju Bunaken, menggunakan kapal angkutan masal (kapal taksi) atau sewa boat/kapal sendiri menuju Bunaken. Kapal taksi tersebut hanya sekali menuju ke Bunaken yaitu sekitar jam 14.00, dengan waktu tempuh 1 jam, dan kembali lagi ke Manado (Bunaken-Manado) sekitar jam 9.00. Harganya relatif murah, sekitar Rp10.000/penumpang. Karna ada selisih waktu sehari, maka jika menggunakan kapal ini, harus bermalam di Bunaken. Selain itu, kapal ini berhenti di daerah pemukiman warga di Bunaken, jadi jika ingin berwisata di daerah Bunaken, disarankan menyewa kapal kecil menuju tempat wisata Bunaken. Karna terbatasnya waktu saya memilih untuk menyewa boat saja....

Pagi-pagi, sekitar jam 7, buru-buru meninggalkan hotel (yang pasti sarapan yang banyak dulu...yummy......). Karna seorang diri, saya memutuskan untuk naek angkot jurusan "pasar 45" (untunglah hotel tempat saya menginap berada di pusat kota, jadi berasa lebih gampang). Begitu naek angkot, saya langsung bilang mau ke Bunaken. Sekali lagi, saya merasakan keramah-tamahan orang Indonesia.... selanjutnya dari tempat turun angkot, kira-kira harus berjalan 100 meter untuk mencapai darmaga.

Tujuan utama saya adalah snorkeling di Bunaken, dan cara utama saya menuju ke Bunaken adalah mencari orang yang mau saya tumpangin-sharing cost buat sewa kapal ke Bunaken. Maklumlah, itungannya bukan per penumpang melainkan per kapal.

Begitu sampai dermaga, saya langsung menuju tempat persewaan kapal dan menginformasikan bahwa saya mau cari orang yang mau berbagi kapal (sayang banged kalo cuman buat nyewa satu kapal satu orang...xixiiiiiii). Karna waktu yang terus berjalan (tik...toook....), jika jam 9.00 saya belum dapet orang yang mau saya tumpagin, saya mau memutuskan untuk sewa taksi dan keliling manado. Objek wisata di Manado kan bukan hanya Bunaken, hehee......(WISATA KE) MANADO (PART II)

Tapi takdir berkata lain, kenekatan saya berbuah hasil (yessss!!!!). Ada rombongan kantor juga yang mau ke Bunaken dan bersedia jika saya ikuuut...(yiiiippiie.....), dan mereka mau kalo sekitar jam 1 siang udah sampai di Manado kembali. Harga sewa boat untuk sekitar 6-7 orang sekitar Rp650.000 (kalo g salah inget, he.....).

Sekitar 45 menit, kita tiba di Bunaken. Selanjutnya, kita disarankan (oleh penjual-penjual dan orang sana) untuk menyewa baju untuk snorkeling. Biaya sewa baju + alat snorkeling sekitar Rp100.000-150.000 (agak lupa harganya).

Selanjutnya, mari kita melihat keindaan bawah laut dari Bunaken....keindahan warna dan bentuk dari ikan serta keindahan dari terumbu karang. Semuanya benar-benar mempesona!!!. Sebenarnya lebih mengasikan kalo kita bukan hanya snorkeling tapi diving di bawah laut Bunaken. Namun, harus ada jeda setelah diving dan naik pesawat, jedanya sekitar satu hari. Hal ini dikarenakan perbedaan tekanan. 


Setelah selesai snorkeling, dipinggiran pantai tersebut banyak penjual-penjual makanan, kebanyakan menu mereka ialah ikan bakar. Setelah menikmati  makan siang dan sepoinya angin pinggir pantai Bunaken, saat kembali ke Manado. Ombak di saat siang ternyata lebih tinggi dan mengguncang kapal dibandingkan dengan pagi hari (untung tahan mabuk...^0^.....).

Perjalanan ke Bunaken kali ini banyak dibantu oleh rombongan yang sudah banyak saya repotin. Terima kasih atas bantuan dan keramahannya...^^

(WISATA KE) Kupang-Ende-Danau Kelimutu (Danau Tiga Warna)

Petualangan ini sebenernya udah terjadi hampir setahun yang lalu. Entah kenapa, petualangan ini yang langsung pingin saya tuliskan buat pertama kali...(yiiipiiiee.....^^ akhirnya nulis juga).
Semua petualangan yang mau saya tuangkan, hampir semuanya berdurasi satu-dua-tiga hari...(maklum,,petualangan mepet bugdet plus mepet waktu...hehee).

kupang
Yupp...ini dia perjalanan singkat menghadang panasnya kota Kupang. Denger-denger panasnnya bisa mencapai 36C (fuih...sunblock g bakal mempan.....slamat datang kulit eksotik...^0^).
Begitu turun dari pesawat, siap-siap buat ngerasain panasnya sinar matahari....kalo g begitu kuat sama panas,,jangan lupa bawa topi aja. ^^...



Angkutan di Kupang
Satu hal yang menarik dari kota kupang ini (dan patut dicoba..) ialah angkotnya yang super asiiik....Angkutan (yang berbentuk mikroklet ini) selayaknya diskotik berjalan...(huaa....tahan joget!!!!). Pertama liat sebenernya agak menakutkan juga sih, maklum di kota orang....sopirnya khas orang timur (maap, bukan rasis), musik di angkot super duper kenceng (musik ajep2), hampir semua jendela kanan-kiri di tempelin /dihias (efeknya penumpang awam susah liat keluar...soalnya space liatnya keciiiil......). dan yang unik, cara berhentiin angkotnya....bukan dengan bilang kiri (musik keceng....g bakal denger!!!!),,tapi cukup tepuk tangan (yah, paling tiga tepukan tangan yang keras udah cukup bikin sopirnya sadar kita mau turun...keren kan!!!:D).

Sebenernya ke Kupang karan ada tugas kantor sih, tapi kegilaan akan petualangan (mbaahh....#banyak lebay) dan keingin tauan saya akan Indahnya Indonesia.....membuat saya memutuskan untuk menjelajah Indonesia Timur ini walau hanya perjalanan singkat. Dan untungnya saya kesana sama temen yang duper gilanya...hahaaa....(hidup mbak ayoe!!!!! :D)

Pantai Lasiana
danau kelimutu
Setelah paginya kerja,, siangnya kita pergi menjelajah kota Kupang. Berhubung waktu yang agak mepet...akhirnya kita memutuskan untuk Pantai Lasiana.
Untuk menuju kesana, kita menggunakan angkutan ajep-ajep (hehee.....gara-gara musiknya itu). setelah itu jalan sebentar menuju lokasi pantai lasiana. 
Bea masuk ke pantai lasiana juga murah (maap, saya lupa harganya). Pantainya lumayan sepi (mungkin karna bukan hari libur), pasirnya memang bukan pasir putih, namun pantai ini masih alamiii dan udaranya pun masih sejuk. Yang mungkin patut disayangkan tempat wisata ini kurang dikelola dengan baik.
Karna senja telah menampakkan sinarnya (^.^), maka kita pun memutuskan untuk pulang dan menikmati ajep-ajep diwaktu senja malam....

Kupang to Ende
Pagi-pagi, kita memutuskan untuk pindah tempat menuju Ende. Target utama kita adalah Danau Kelimutu. Yupps,, karna bukan di daerah yang deket dengan Kupang...terpaksa kita harus naik pesawat kecil menuju Ende. Pagi-pagi, langsung nyari travel agen buat beli tiket pulang-pergi (nginep sehari di Ende). Untung masih tersisa tiketnya...dan kita terbang menuju Pulau Ende.

Hasil kenekatan kita, akhirnya kita sampai juga di bandara (lupa namanya) di Ende. Bandara ini bandara kecil yang butuh perbaikan yang cukup (tapi, untung ada bandara...hehee). Finansial yang tak seberapa inilah  yang bikin petualangan singkat ini serasa seru.....di pintu keluar, banyak orang-orang yang menawarkan jasa wisata...(bak turis kita lah...),, sekali lagi berhubung finansial dan tentu saja keinginan berpetualang yang optimal...kita memutuskan untuk nyewa jasa ojek buat ke danau kelimutu (hahaaaa........sebenernya sih finansial faktor utamanya)....

Akhirnya setelah bernegosiasi dengan beberapa ojekers, akhirnya kita menemukan duo ojekers yang bersedia mengantarkan kita ke danau kelimutu hingga jalan-jalan menikmati indahnya Pulau Ende dengan harga terjangkau (yipiie.......). Inilah yang membuktikan bahwa orang Indonesia itu ramah-ramah dan baik hati, tak peduli dari mana asal mereka (^.^).


Keistimewaan naik ojek ialah pemandangannya yang hijau plus udaranya yang masih seger. Kalo kelemahannya sih, harus kuat duduk di ojek selama kurang lebih 2,5 jam (hihiiii....lupakan beyonce!!loh?). Yups, dibutuhkan kuranglebih 2,5 jam untuk mencapai lokasi wisata Danau Kelimutu dengan jalan layaknya menuju pegunungan yang berkelok-kelok dan mendaki plus pemandangan yang hijau....(hmmm.....bau petualangan seru!!)

Setelah berjam-jam enggak bisa menggerakkan kaki di atas motor (???),, jangan sedih.....setelah ini kita gerakan kaki-kaki indah kita. Untuk mencapai Danau Kelimutu kita harus jalan mendaki lewati beribu anak tangga......dan ditambah harus menahan rasa panas akibat matahariiii.....heheee.....Dan begitu sampai keatas,,fuiiih....berasa semuanya terbayarkan.




danau kelimutu

danau kelimutu

danau kelimutu


Danau Kelimutu atau yang dikenal juga dengan danau tiga warna, mempunyai keunikan yaitu warna pada ketiga danau yang dapat berubah-ubah. Perubahan warna tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh perubahan kimia batuan dasar kawah. Sejumlah ilmuwan berpendapat perubahan warna Danau Kelimutu dipengaruhi tiga hal, yaitu pembiasan matahari, kadar garam besi, dan sulfat dalam danau, adanya mikroba air, serta pengaruh aktivitas vulkanik gunung.

Danau Kelimutu terdiri atas tiga danau/kawah, yaitu Kawah Ata Mbupu, Kawah nuwa Muri Koo Fai dan Kawah Ata Polo. Sesuai kepercayaan masyarakat setempat, kawah Ata Mbupu merupakan tempat bersemayam arwah orang tua, kawah nuwa Muri Koo Fai tempat bersemayam arwah muda-mudi dan kawah Ata Polo tempat bersemayam arwah orang jahat.


Menjelajah Pulau Ende
Sesuai hasil negosiasi awal dengan duo ojekerz, kita menjelah dan berkeliling Pulau Ende. Di Pulau Ende banyak juga orang-orang yang memelihara babi hutan. Tapi penduduk disini juga banyak yang beragama islam. Keistimewaan Pulau Ende, ialah banyak terdapat pantai-pantai yang tentu saja masih alami dan indah.
Selain berwisata di pantai, kita juga melihat-lihat pemukiman warga yang rumahnya masih khas Pulau Ende. Di dekat rumah mereka juga terdapat kuburan yang terbuat dari batu-batuan (dari yang saya liat itu merupakan tumpukan batu lebar yang sangat besar dan berat,,hahaaaa.....). Dan kegiatan warga disitu kebanyakan ialah sedang menenun kain (wooow,,indahnya Indonesia....). 

Mbak Ayoe plus duo ojekerz
Info tambahan, selama perjalanan kami lebih banyak makan di tempat rumah makan padang, hehe....maklum cari yang sesuai finansial dan pastinya halal. Sedangkan untuk penginapan, di Ende banyak tempat penginapan ala backpacker yang murah meriah, cukup dengan tipas angin saja..... Satu hal lagi yang penting diperhatikan ialah, terkadang pesawat dari Ende ke Kupang suka delayed dalam waktu yang cukup lama, biasanya dikarenakan cuaca, karna pesawat kecil jadinya faktor perubahan cuaca sangat berpengaruh terhadap kesiapan penerbangan. Jadi hati-hati jika ingin langsung pulang dari Ende-Kupang-Jakarta.
Tapi untunglah, karna nasib baik dan ketidaktahuan serta kepolosan kami, pesawat Ende-Kupang terbang tepat waktu, sehingga tidak perlu menunggu lama, kami bisa langsung kembali ke Jakarta dengan kulit yang lebih eksotik Indonesia (horeeee....sediiihnya, agak sedikit kebakar......hahaaaa....).
Terima kasih kepada duo ojekerz yang sudah dengan ramah bercerita tentang Ende dan membantu kita selamat perjalan ^.^.


photo : ayoe dan dian